Antapura de Djati

Destinasi Wisata Kuliner yang Lagi Hist di Garut

Owner Pawon Kopi Salarea, Dadan M Ramdan/Dokumen pribadi
Wisata ini cocok banget buat quality time bersama pasangan atau keluarga. Antapura de Djati adalah wisata spot selfie pertama dengan konsep outdoor sawah dan alam di Jawa Barat. Tempat wisata ini dilengkapi dengan fasilitas coffee shop dan restoran berkelas bernuansa Bali.

Antapura de Djati adalah salah satu wisata baru di Garut yang resmi dibuka pada 6 Februari 2022. Wisata ini mengusung konsep yang mirip dengan Ubud, Bali. Ditambah dengan view sawah luas serta hawanya yang sejuk pegunungan, membuat suasana menjadi lebih tenang dan adem.  Antapura de Djati menawarkan pesona alam yang indah dengan beberapa spot foto yang instagramable banget lho. Dijamin deh gak bakalan nyesel buat datang ke sini.

Wisata ini cocok banget buat quality time bersama pasangan atau keluarga. Antapura de Djati adalah wisata spot selfie pertama dengan konsep outdoor sawah dan alam di Jawa Barat. Tempat wisata ini dilengkapi dengan fasilitas coffee shop dan restoran berkelas bernuansa Bali. 

Beberapa waktu yang lalu, Tim Ekowisata Kopi Cibatu berksempatan mengunjungi spot kuliner anyar yang terletak di wilayah Cibiuk ini. "Pengunjung bisa menikmati sambal Cibiuk yang terkenal di Cibiuk Resto di dalam kawasan Antapura de Djati," ujar Dadan M Ramdan, Owner Pawon Kopi Salarea.

Sekadar mengingatkan, sambal Cibiuk adalah sambal khas dari Cibiuk, Garut, Jawa Barat. Sambal ini punya kisah sejarah yang lekat di Garut, jawa barat. Konon, sambal Cibiuk sudah ada sejak abad ke-16. Dadan bilang, berdasarkan dari beberapa sumber, resep ini dibuat oleh Syeikh Ja'far Shiddiq, tokoh agama yang menyebarkan Islam di wilayah Garut. Ia bersama putrinya Fatimah kerap menyajikan sambal khas aromatik ini pada setiap tamu yang datang berkunjung ke rumahnya. Hingga akhirnya sambal Cibiuk tetap lestari hingga saat ini, karena memikiki keunikan.

Memang, rasa dominan dari kuliner Indonesia adalah pedas. Nah, salah satu menu yang wajib dicoba penggemar makanan pedas adalah sambal Cibiuk ini. Sekilas sambal ini memang nggak jauh berbeda dengan sambah bawang atau sambal terasi lainnya.  Kemangi adalah kunci yang membedakannya. Tak hanya kemangi, cambal cibiuk juga identik dengan tomat hijau. Perpaduan cabai, tomat hijau dan kemangi membuat sambal ini cocok bersanding dengan aneka lauk.

Kembali lagi ke  Antapura De Djati, memang suasana persawahan yang asri, dengan pemandangan hijau membentang menjadi daya tarik utamanya. Terdapat banyak spot untuk berfoto, sehingga wisatawan yang datang bisa mengabadikan momen bersama keluarga maupun sahabat. "Pengunjung tak hanya berfoto-ria, ada beberapa wahana juga cukup seru untuk dicoba di Antapura De Djati seperti ayunan atau sepeda gantung, dan balon udara," papar Dadan. 

Kalau wisatawan ingin bersantai dan menikmati pemandangan, suasana coffee shop dan restoran juga sangat nyaman dengan berbagai sajian yang memanjakan lidah. Waktu terbaik untuk mengunjungi Antapura De Djati adalah pada pagi hari sebelum matahari terik, atau sore hari menjelang matahari terbenam.  Namaun perlu dicatat, untuk memastikan mendapat tiket di hari kedatangan, pengunjung sebaiknya lebih dulu melakukan reservasi di laman http://antapuradedjati.com/. Menurut Dadan, hal ini untuk mengantisipasi wisatawan agar tidak kehabisan tiket, terutama ketika akhir pekan atau musim liburan. 

"Pada bulan puasa lalu, saya berniat buka puasa bareng. Tapi karena mendadak, ya urung. Tempat sudah penuh. Mungkin baru buka. Anantusi mayarakat sangat besar lantaran penasaran. Apalagi waktu itu mulai ada pelonggaran aktivitas setelah pandemi Covid-19," jelasnya.

Jam operasional dan tiket

Jam buka Antapura De Djati adalah setiap hari mulai dari Senin hingga Minggu pukul 8.00 - 21.00 WIB. Adapun harga tiket masuk Pengunjung dewasa di hari Senin-Jumat Rp 25.000 dan hari Sabtu-Minggu Rp 35.000. Harga tiket khusus berlaku untuk pengunjung usia 5-8 dan lansia di atas 60 tahun yaitu di hari Senin-Jumat Rp 15.000, dan hari Sabtu-Minggu Rp 20.000 

Sebagai tambahan informasi, anak di bawah 5 tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis. Tiket tersebut juga bisa ditukarkan dengan minuman, sementara pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. 

Pengunjung juga dilarang membawa binatang peliharaan, meski tempat wisata ini menyajikan spot di luar ruangan. Biaya parkir di Antapura De Djati mulai dari Rp 5.000 untuk motor, Rp 10.000 untuk mobil, dan Rp 35.000 untuk bus wisata, dengan akses masuk ke tempat parkir ditutup 1 jam sebelum operasional berakhir. 

Lebih lanjut, berikut adalah daftar harga wahana di Antapura De Djati: • Kerucut gantung: Rp 10.000 • Balon udara: Rp 10.000 • Ayunan: Rp 15.000 • Sarang burung: Rp 10.000 • Sepeda gantung: Rp 15.000 • Paket bundling 5 wahana: Rp 40.000.

Editor: Admin

Berita SebelumnyaBukan di Pulau Dewata, Cibatu Miliki Kampung…
Berita SelanjutnyaMenjadi Juara Ini Bonus Bagi Saya